Rindu pagiku..

Pagi-pagi, malah rindu pagiku.. bukan seperti pagi yang biasanya. langitnya bukan biru, tapi abu-abu. mungkin karena malam tadi hitamnya terlalu sendu.. warnanya menstimulasi rona pagi ini dan hatiku.. kering linang air mata di pipiku sangat mengganggu.. teringat rentetan ucapmu tadi malam. parau. pekak telingaku. menguji nalarku. terpekur sebentar menganalisa bait-bait yang keluar dari mulutmu yang berkatup-katup. kamu bicara terlalu lambat-lambat. membuat aku berfikir lambat-lambat. dan menafsirkan lambat-lambat. diam-diam aku sudah dapat membaca lidahmu. menemukan makna dalam ruang kosong kata-katamu. haruskah aku bawa pulang ketakpastian ini darimu? jangan rebut tawaku dengan melempar semua omong kosong itu.. apa aku harus merindukan kembali pagiku? yang pernah kamu sirami dengan embunmu? aku rindu pagiku.. aku rindu benar.. hampir mati aku merindu… mati aku… aku tidak mau harus mencicipi pahit di dalam marshmelllow yang seharusnya manis. aku tidak mau harus meminum racun dalam bulir-bulir bundar embun di permukaan hijau daun mangkok depan pagar. seharusnya itu semua indah. aku rindu benar pada pagiku.. rindu sebenar-benarnya rindu… seharusnya pagi ini biru.. bukan abu-abu..

2 thoughts on “Rindu pagiku..

  1. Asop berkata:

    Harusnya pagi itu indah…. karena pagi adalah pembuka hari. 🙂

Tinggalkan komentar